Artikel Pendidikan
PENTINGNYA
KARAKTER DALAM DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI ERA GENERASI
MILENIAL BERPRESTASI
Ravika Olifiyah
Program studi
PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya
E-mail : rvolifiyahvika30@gmail.com
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan hal penting
dalam suatu masyarakat. Pendidikan karakter tidak hanya mendorong pembentukan
perilaku positif anak, tetapi juga meningkatkan kualitas kognitifnya. Para pendidik
perlu menyadari betapa pentingnya
pendidikan karakter sebagai sarana
pembentuk perilaku,
pengayaan nilai individu
dengan cara menjadi figur
keteladanan bagi anak didik serta mampu menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi proses pertumbuhan berupa kenyamanan dan
keamanan yang dapat membantu suasana
pengembangan diri individu secara
menyeluruh dari segi teknis, intelektual, psikologis, moral, sosial, estetis dan religious. Di Indonesia, berbagai perubahan dan
penyempurnaan telah dilakukan terhadap implementasi kurikulum yaitu 1947, 1964,
1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997 (direvisi Kurikulum 1994), Kurikulum 2004
(kurikulum berbasis kompetensi) dan Kurikulum 2006 (kurikulum tingkat). Tujuan
pendidikan tidak lain adalah pengembangan kompetensi dan pembentukan watak,
peradaban bangsa yang bernilai dalam rangka pembentukan kehidupan bangsa.
Kata kunci : Pendidikan Karakter, kurikulum,
Abstract
Character education is important in a
society. Character education not only encourages the formation of children's
positive behavior, but also improves their cognitive quality. Educators need to
realize how important character education is as a means of forming behavior,
enriching individual values by becoming exemplary figures for students and
being able to create an environment that is conducive to the growth process in
the form of comfort and safety which can help an atmosphere of individual
self-development as a whole from a technical point of view. intellectual,
psychological, moral, social, aesthetic and religious. In Indonesia, various
changes and improvements have been made to curriculum implementation, namely
1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997 (revised 1994 curriculum), 2004
curriculum (competence-based curriculum) and 2006 curriculum (level
curriculum). The purpose of education is nothing but the development of
competence and the formation of character, valuable national civilization in the
context of forming national life.
Key word : Education, Character, Curriculum
A. PENDAHULUAN
Pendidikan karakter merupakan hal penting
dalam suatu masyarakat. Omeri,. N (2015) bahwa Pendidikan karakter, sekarang
ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di
lingkungan sosial. Salah satu cara agar tujuan terwujudnya masyarakat yang
demikian adalah dengan cara memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui
pendidikan. Pendidikan ini bukan hanya di bangku sekolah, tetapi mulai dari
keluarga sampai masyarakat Widodo,. A 2021. Pendidikan karakter tidak hanya
mendorong pembentukan perilaku positif anak, tetapi juga meningkatkan kualitas
kognitifnya. Pengembangan karakter atau character building membutuhkan
partisipasi dan sekaligus merupakan tanggung jawab dari orangtua, masyarakat,
dan pemerintah Ngamanken,. S (Megawangi 2007).
Pembentukan karakter merupakan
salah satu tujuan pendidikan
nasional. Pasal I UU Sisdiknas
tahun 2003 menyatakan
bahwa di antara tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik memiliki
kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Ini
berarti bahwa pendidikan tidak
hanya membentuk insan
Indonesia yang cerdas, namun
juga berkepribadian atau berkarakter,
dengan harapan agar nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh
dan berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Para pendidik perlu
menyadari betapa pentingnya pendidikan
karakter sebagai sarana pembentuk
perilaku, pengayaan nilai individu
dengan cara menjadi figur
keteladanan bagi anak didik serta mampu menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi proses pertumbuhan berupa kenyamanan dan
keamanan yang dapat membantu suasana
pengembangan diri individu secara
menyeluruh dari segi teknis, intelektual, psikologis, moral, sosial, estetis dan religious, Siswanti,. P. R.
Pendidikan adalah usaha sadar dalam
proses pembelajaran baik dari segi akademik maupun non-akademik dengan tujuan
para peserta didik mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku
menjadi lebih baik. Seiring dengan perkembangan zaman dan masyarakat
Beradaptasi dengan globalisasi, sistem pendidikan menjadi semakin dinamis
terjadi. Di Indonesia, berbagai perubahan dan penyempurnaan telah dilakukan
terhadap implementasi kurikulum yaitu 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994,
1997 (direvisi Kurikulum 1994), Kurikulum 2004 (kurikulum berbasis kompetensi)
dan Kurikulum 2006 (kurikulum tingkat). (Satuan Pendidikan) dan pada tahun 2013
pemerintah memberikan kompensasi melalui Kementerian Pendidikan Kembali ke
kurikulum (kurtilas) tahun 2013 dan pada tahun 2018 versi kurtilas yang
diperbarui dibuat (Ulinniam et al., 2021). Oleh karen itu, Tujuan pendidikan
tidak lain adalah pengembangan kompetensi dan pembentukan watak, peradaban
bangsa yang bernilai dalam rangka pembentukan kehidupan bangsa.
B. METODE
Pendekatan dalam artikel ini akan menggunakan
pendekatan kualitiatif. Menurut Fadli,. M. R (Yulianty & Jufri, 2020),
dalam penelitian kualitatif analisis data harus dilakukan dengan teliti agar
data-data yang sudah diperoleh mampu dinarasikan dengan baik, sehingga menjadi
hasil penelitian yang layak. Metode yang digunakan adalah Observasi untuk
mengumpulkan data. Metode
observasi yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung. Kemudian
data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengetahui sejauh mana data
yang diperoleh. Penelitian
ini akan dilaksanakan disebuah sekolah.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini diperoleh dari
observasi yang dilakukan 2 siklus. Hasil penelitian ini berupa lembar penilaian
checklist yang dilakukan melalui pengamatan peneliti secara langsung dalam
proses belajar mengajar. Pendidikan merupakan salah satu hal yang
sangat penting di dunia. Di Sekolah, kecerdasan intelektual menjadi hal yang
sangat utama dibandingkan dengan kecerdasan emosional dan sosial. Dari sinilah
pendidikan karakter sangat diperlukan agar peradaban bangsa menjadi lebih baik
dan beradab. Jangan sampai bangsa kita diisi oleh orang-orang tanpa adab dan
biadab.
KESIMPULAN
Secara umum, Pendidikan Pendidikan ini bukan hanya di bangku sekolah, tetapi mulai dari keluarga sampai masyarakat. Upaya untuk menerapkan pendidikan karakter adalah agar warga negara Indonesia selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial. Kemudian agar warga negara Indonesia menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. Berkaitan dengan guru, Kebijakan Merdeka Belajar akan mengubah paradigma guru sebagai penyampai informasi semata menjadi guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar. Dengandemikiangurumemegangkendaliakan pelaksanaankegiatanbelajarmengajardi ruangkelasnyamasing-masing.
Referensi
Ngamanken,. S. (2014) Pentingnya
pendidikan karakter. HUMANIORA Vol.5 No.1 April 2014: 72-87
Omeri., N. (2015) Pentingnya Pendidikan
Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Manajer Pendidikan, Volume 9,
Nomor 3, Juli 2015, hlm. 464-468
Widodo, A. (2021) Pentingnya Pendidikan Karakter
dalam Dunia Pendidikan.
Komentar
Posting Komentar